Jumat, 09 November 2012

KELINCI HIAS

KELINCI HIAS

Satwa Kesayangan yang satu ini pada akhir-akhir ini menunjukan trend yang meningkat menjadi salah satu klangenan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan, berkat kecantikannya yang imut-imut.
Pada saat ini Kelinci Hias yang ada di Indonesia telah bermunculan jenis-jenis baru yang didatangkan oleh para penggemarnya dari negeri asalnya di berbagai benua terutama dari Eropa dan Amerika seperti Jersey Wooly atau biasa juga dipendekan dengan JW yang masuk ke Indonesia baru sekitar tahun 2011 an, jenis kelinci yang satu ini banyak mencuri perhatian hobiis karena kekompakan postur tubuhnya yang cukup proporsional, sehingga menjadi andalan para hobiis dalam memajukan ke gelanggang kontes. 
Selain performance-nya yang proporsional, bulu kelinci ini sangat menarik selain bulunya yang panjang, gondrong lurus teratur sehingga tidak mudah kusut atau gimbal, Konon Jersey Wooly alias JW ini merupakan hasil budidaya persilangan antara Nedherland Dwarf dengan French Angora, Jw ini sangat mudah perawatannya karena penampilannya yang jinak, untuk makanannya juga seperti Kelinci pada umumnya tidak terlalu sulit sayuran ataupun rumput apa saja dapat diterimnya untuk yang sibuk dan kesulitan mencari rumput atau sayuran dapat diberi dengan pelet kelinci yang banyak dijual diberbagai petshop ataupun pasar burung.
JW yang belum begitu banyak keberadaannya di Indonesia ini untuk harganya masih relatif tinggi, untuk indukan hargnya antara Rp. 3jt  - Rp. 5 jt, sedangkan untuk anakan yang lepas sapih antara Rp. 1,2jt - Rp 1.5jt. 

KELINCI HIAS YANG POPULAR

Selain JW yang baru muncul, banyak Kelinci Hias lain yang lebih dahulu datang tetap menjadi andalan para penghohi, antara lain Nedherland  Dwarf (ND), Holland Lop (HL), Anggora, American Fuzzy Lopp (AFL), Rex, American Cincila, Hymalayan, Patriline, English Angora (EA), Black Tan, Satin.
Dari berbagai perkawinan silang yang dilakukan oleh para breder, telah menghasilkan berbagai varian atau keturunan baru yang tidak kalah cantiknya dengan induknya yang asli, kecantikan dari perkawinan silang adalah saling menutup kekurangan yang ada pada induknya baik dari bentuk tubuhnya, atau variasi warna yang dihasilnya menjadi semakin "meriah", dan setiap orang mempunyai selera yang berbeda dalam melihat kecantikan si imut Kelinci itu, misalnya seperti Anggora yang dikawin silangkan dengan kelinci lokal menghasilkan Lion yang banyak digemari oleh anak-anak dan para kolektor kelinci, dan lain-lain.

IMUTNYA SI KELINCI


 

Kamis, 08 November 2012

LANDAK MINI

LANDAK MINI 

Landak mini yang dalam bahasa lainya disebut Hedgehog bukan merupakan satwa asli Indonesia, walaupun sebutannya sebagai landak mini tetapi ia sebenarnya bukan termasuk dalam suku landak-landakan (hystricidae) dari kelompok Rodensia, tetapi Landak mini ini termasuk dalam suku Erinaceidae dari bangsa insektivora alias pemakan insek atau serangga, hewan yang satu ini aslinya berasal dari Timur Tengah yang berkembang biak ke seluruh pelosok dunia karena dibawa oleh para penghobi satwa kesayangan. Landak Mini masuk ke Indonesia baru sekitar tahun 2005 an.
Di alam aslinya satwa ini hidup aktif dimalam hari ia termasuk hewan nokturnal yang mencari makan serangga dimalam hari, ia sangat pekak terhadap panas dan sinar matahari, apabila memelihara hewan ini sebaiknya diletakan didalam rumah atau ruang tertutup yang terlindung dari sinar matahari langsung, Landak mini dewasa  rata-rata mempunyai berat antara 200 - 600 gram, dengan panjang 15 - 20 Cm sehingga mudah untuk dipegang atau ditimang.
Hewan ini mudah kaget dan stress, jika kaget merasa dirinya tidak aman ia akan langsung menggulung atau "melungker" bulat seperti bola sambil mendesis-desis menakuti lawannya , guna melindungi dirinya dengan mendirikan bulu-bulu tajamnya  sehingga kalau dipegang kurang hati-hati atau tidak terbiasa akan menusuk tangan kita.
Landak mini secara umum dilindungi oleh duri-duri keras, kaku, dengan ujung duri yang runcing atau tajam yang dapat melindungi dirinya dari ancaman musuh-musuhnya, sedangkan bagian dada dan perutnya dengan bulu halus  sehingga jika ada bahaya ia melindungi dada dan perutnya dengan menggulung seperti bola, namun demikian bulu halus itu sangat bermanfaat ketika ia mempunyai anak yang menyusui pada induknya, sehingga anaknya yang masih lemah tidak terluka kena duri tajamnya. Ekor landak mini ini pendek saja fungsinya hanya untuk menutupi anus, secara fungsional jarang digunakan, memiliki hidung yang runcing dengan berbagai wariasi tergabtung dari jenisnya, mata juga bervariasi ada yang menonjol disisi  wajahnya dengan warna ada yang merah atau hitam, telinga juga bervariasi ada yang membulat ada juga yang berdiri memanjang, salah satu yang menarik dari Landak Mini yang imut ini adalah  warnanya  yang bervariasi, umur harapan hidup landak mini ini dapat mencapai sampai 10 tahun.

JENIS WARNA

Pada saat ini ada sekitar 92 jenis variasi warna, namun dari 92 warna itu pada awalnya hanya ada tiga warna dominan yaitu pertama  warna putih yang biasa disebut dengan albino dengan mata merah atau hitam,   kedua warna hitam, dan ketiga dengan warna coklat atau Chocolate Chip atau dipasaran biasa disebut juga dengan Brown, dari perkawinan campuran ketiga warna itu menurunkan berbagai variasi warna yang sampai sekarang berjumlah sekitar 92 variasi warna duri, yang kemudian oleh penggemarnya disebut dengan nama-nama tersendiri sesuai dengan ciri khas warna durinya, misalnya dengan nama Salt and Pepper untuk warna duri dari hasil perkawinan antara putih (albino) dengan hitam dengan berbagai variasinya mulai yang kelabu keputihan sampai kelabu yang pekat, demikian juga perkawinan Landak Mini warna coklat dengan putih atau dengan hitam dan lain-lain akan melahirkan variasi warna baru yang bisa cenderung dominan pada warna duri jantannya atau pada warna betinanya, atau sama kuatnya. Pengalaman penulis selama membudi dayakan hewan ini mengawinkan Landak mini putih atau albino dengan warna hitam melahirkan 5 ekor anak, anak-anak yang dilahirkan warnanya tidak bercampur, tetapi tegas 3 ekor mewarisi warna genetik jantanya yang hitam, dan 2 ekor secara tegas mewarisi warna induk betinanya albino. Tetapi dari perkawinan warna yang sama seperti itu hitam dengan putih melahirkan juga warna yang bercampur yaitu kelabu dengan derajat kepekatan yang berbeda.

KONDISI TUBUH

lANDAK MINI termasuk hewan yang tahan banting dan bandel terhadap penyakit, selama penulis memelihara hewan ini boleh dikata tidak pernah menemui Landak yang sakit, kecuali mencret karena minum air yang disediakan kurang bersih, gangguan yang sering datang pada Landak Mini ada kutu yang ada pada tubuhnya sehingga ia sering menggaruk-garuk badannya, tetapi jika kandang bersi dan sering disemprot dengan insektida kutu akan hilang, atau bisa juga dengan cara dimadikan, atau dibedaki anti kutu kucing atau anjing,  Landak yang dibudidayakan tidak lagi memakan serangga seperti di alam aslinya tetapi sudah menyesuaikan dengan lingkungan dengan makan pelet yang dibuat oleh para penangkar atau juga pelet makanan kucing atau anjing yang banyak dijual di supermarket, tetapi itu harganya cukup mahal pelet landak dapat dibeli di petshorp ataupun penangkar yang membuat sendiri dan menjualnya pada penghobi yang lain dengan harga per kilo   Rp. 10.000,- namun naruli memang serangga tetap ada karana itu untuk meningkatkan staminanya sekali-kali perlu diberi ulat hongkong atau jangkrik, tapi jika sewaktu kecil atau masih anakan tidak pernah diberi jangkrik atau ulat hongkong pada umumnya tidak mau memakan bahkan takut pada jangkrik.
Kotoran Landak Mini ini menggumpal oval dan kering seperti kotoran kambing, dan air seninya sedikit berbau, sehingga jika dipelihara di dalam rumah jika tidak sering dibersihkan akan cukup mengganggu. 
Hewan ini cukup aman dan menarik untuk dipelihara, ia tidak menggigit kecuali dalam kondisi lapar atau haus dan diganggu secara berlebihan ia akan marah dengan mencoba menggigit penggangunya.

PROSPEK BETERNAK

Beternak Landak Mini mempunyai propek yang cukup bagus dan menguntungkan, pertama untuk berternak Landak Mini ini tidak memerlukan tempat yang luas, tempat dengan ukuran panjang 1 m x lebar 0,5 m x tinggi 2 m yang kemudian disusun bertingkat dan disekat seperti kandan ternak ayam petelur sudah dapat menampung 30 ekor landak mini, hewannya tidak terlalu "rewel" untuk diternakan, sangat cocok untuk jadi penghasilan tambahan, karena memeliharanya juga tidak menyita waktu yang khusus, cukup sediakan makanan dan minuman yang cukup Landak akan berkembang biak dengan cepat.
Landak sudah mulai matang kelamin ketika ia menginjak usia 5 bulan, membedakan Landak jantan dan betina cukup mudah, Landak Jantan dengan kelamin yang letaknya hampir di tengah perut atau sekitar pusar, sedangkan untuk landak Betina kelaminnya terletak hampir berdekatan dengan anusnya. Jika Landak telah mencapai usia kawin sebaiknya sesama jantan dipisahkan, karena kalau jantan sama jantan dikumpulkan akan selalu berkelahi. landak betina yang cukup umur 5 bulan ke atas dapat dimasukan ke dalam kandang jantan yang sudah cukup umur diatas 6 bulan, kalau betina belum siap  si jantan akan merayunya sepanjang hari sampai beberapa hari, tapi kalau betinanya siap kawin tidak lama setelah dicampurkan akan terjadi perkawinan yang cukup lama.
Jika si jantan berhasil membuahi maka si betina akan mengndung sekitar selama 5 minggu, akan melahirkan antara 1 - 8 ekor anak dengan masa menyusui selama 5 minggu, jadi mulai perkawinan sampai penyapihak memerlukan waktu selama 10 minggu atau 2,5 bulan. jadi dalam setahun bisa beranak 4 kali, jika mempunyai 30 ekor betina yang melahirkan setiap kelahiran 4 ekor anak maka dalam setahun akan memperoleh 480 ekor anakan yang dijual paling murah Rp. 400.000,-/ekor tergantung  jenis variasi warna durinya, jika warna durinya langka bisa sampai Rp 10 juta per ekor.
oleh karena itu berternak Landak mini merupakan suatu usaha yang menjajikan, jika diseriusi sebagai mata pencaharian pokok dengan indukan betina di atas 100 ekor dan terus dikembangkan akan menjadikan anda seorang miliyader dari usaha ternak landak saja.
Untuk pemasaran Landak ini cukup mudah banyak petshop yang memerlukan pasokan dari peternak yang tak pernah dapat dipenuhi oleh peternak karena saat ini memang masih sedikit orng yang menernakan Landak Mini ini.. 


Minggu, 04 November 2012

AYAM KETAWA

AYAM KETAWA

Ayam ketawa yang menurut bahasa daerah asal ayam ini yaitu dari Sulawesi Selatan yang tersebar di Kabupaten Sidrap, Bone, dan  disebut sebagai Manu Gaga, merupakan Satwa atau ayam asli Indonesia yang mempunyai suara yang tak ada duanya di dunia ini, ayam yang bisa ketawa ya hanya ada di Indonesia, ini mungkin sudah suratan takdir, bukan saja bangsa Indonesia dan alamnya yang terkenal ramah dengan senyum dan tawanya yang renyah,  dan alamnya yang indah mempesona, tetapi Satwanyapun begitu ramah menyambut setiap orang yang ditemui dengan "Tertawa" terbahak-bahak.
Karena itu keberadaan Ayam Ketawa itu perlu dilestarikan dipelihara dan dikembang biakan, agar dapat lestari, dan dapat dijadikan ikon Indonesia kalau perlu dari sekarang perlu di ajukan hak paten nya sebagai Satwa asli Indonesia dan setelah itu mari kita kembang biakan agar dapat mendunia, even loma kemerduan Ayama ketawa tidak saja diadakan di Indonesia saja tetapi dapat di selenggarakan diseluruh dunia, Ayam ketawa kita perkenalkan pada dunia dan adakan lomba suara Ayam Ketawa di berbagai negara. Kalau Malaysia berhasil menduniakan Ayam Serema dan  dapat berlaga di gelanggang Indonesia, mengapa kita tidak dapat melakukan "serangan balik" dengan menduniakan Ayam Ketawa ini kepelosok dunia, akan bangga rasanya jika suatu hari nanti kita sedang  jalan-jalan ke Eropa atau negara tetangga mendengar ada kokok ayam ketawa yang berasal dari kampung kita.
Ayam Ketawa saat ini di Indonesia sudah mulai digemari juga oleh berbagai kalangan di Indonesia, sebagai klangenan baru yang cukup populer dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Geliat lomba Ayam Ketawa sudah hampir merata ada di berbagai Kabupeten di Indonesia, Ayam Ketawa yang berkualitas banyak dicari, hal ini menjadikan peluang bagi setiap orang untuk mengambil manfaat dan keuntungan dari Ayam Ketawa ini, mulai yang membudidayakan atau menernakannya, menjual dan memperdagangkannya, sampai event-event lomba yang diselenggarakan oleh berbagai pihak yang menumbuh kembangan perekonomian masyarakat. Dengan adanya lomba-lomba itu kan mendorong setiap orang untuk mencetak Ayam Ketawa yang lebih berkualitas. keuntungan lainnya jika Ayam Ketewa itu dapat menjadi juara lomba maka harga ayam ini akan bernilai Puluhan Juta Rupiah, harga seokor Ayam Ketawa Juara sudah tembus pada kisaran harga Rp. 100 Juta.

Jenis Suara

Ngakakan Ayam Ketawa ini oleh para hobiis dikelompokan menjadi empat kelompok model suara, yaitu kelompok suara Disco, geretek, dangdut, dan slow, pembagian suara tersebut didasarkan pada suara yang dikokokan pada:
  1. Suara Pembukaan atau awal kokokan yang kuat penuh power, jelas ritme atau gelombang suaranya, dan melengking panjang penuh semangat;
  2. Suara Tengah, dengan ritme gelombang atau tempo gelombang atau ketukan yang teratur, dengan, kalau digambarkan dengan kurve akan membentuk seperti busur;
  3. Suara Akhir, suara akhir yang seolah terpisah dengan suara tengah yang bergelombang, pada suara akhir ini merupakan suara mendatar.
Selain didasarkan pada tiga kreteria tersebut di atas, suara kokokan juga dinilai bobotnya yang didasarkan pada dua kreteria, pertama suara yang dikeluarkan secara keseluruhan mempunyai power atau tidak,  jika kurang powernya   biasa diistilahkan oleh para penghobi dengan suara "Cowong" atau besar kurang gelombangnya,    kedua   suara "Kristal" yaitu suara kokokan yang dilontarkan penuh power, keras melengking.
Dari kreteria tersebut di atas maka suara kokokan Ayam Ketawa tersebut di kelompokan menjadi 4 kelompok dasar suara, yaitu suara kokokan Disco, suara kokokan Geretek, suara kokokan Dangdut, dan kokokan Slow, dari 4 dasar kelompok suara tersebut timbul berbagai variasi suara yang beraneka ragam, sama seperti halnya orang bernyanyi setiap orang mempunyai suara yang berbeda satu dengan yang lain, tidak ada seorangpun yang mempunyai suara yang sama sekalipun ia kembar, namun yang mirip-mirip yang satu dengan yang lain banyak, dari kemiripan itu maka dikelompokan menjadi 4 kelompok dasar suara antara lain;

Kelompok suara

1. Suara Disco

Suran kokokan ayam ini keras, lanntang dan berlombang yang bervariasi secara teratur  

 


2. Suara Geretek

ayan ini berkokok dengan nada yang cukup cepat, dan rapat, terdengar  bergeretakdari awal sampai akhir, nada ketukan terdengar berentet  dari awl sampai akhir

3. Suara Dangdut


4. Suara Slow